bungadatu13

Just another WordPress.com site

Menampilkan tombol Like Facebook di WordPress.com

Saya akan sedikit membahas cara menampilkan tombol like FaceBook seperti yang banyak ditanyakan oleh para rekan tips trik wordpress. Untuk menampilkan tombol like FaceBook sendiri caranya sangat mudah. Namun mungkin bagi rekan yang belum mengetahuinya dirasa sangat sulit. Dikarenakan sewaktu mengaktifkan tombol share FaceBook yang tampil secara default adalah tombol share yang berguna untuk menyebarkan artikel yang disuka oleh pembaca ke akun FaceBooknya. Dan bukan tombol like FaceBook.

Penjelasan untuk memasang tombol share seperti Twitter, FaceBook, Digg, Reddit, StumbleUpon dan lainnya telah Saya bahas disini dan untuk memasang tombol share Lintas Berita dan InfoGue telah Saya tulis disini.

Fungsi dari kedua tombol share FaceBook (share button dan like button) ini memiliki kegunaan yang sama-sama menguntungkan. Dan itu semua tergantung keperluan pribadi masing-masing.

Sebelum pada topiknya, Saya akan sedikit menyentuh mengenai fungsi tombol share faceBook dan tombol like FaceBook. Tombol share FaceBook ini berfungsi untuk memudahkan pembaca menyebarkan artikel yang disuka ke dalam akun FaceBook mereka. Biasanya artikel setelah di share ke akun FaceBook berupa judul dan sedikit potongan diskripsi dari artikel.

Sedangkan tombol like FaceBook berfungsi memudahkan pengguna FaceBook untuk memberi nilai suka terhadap artikel yang dibacanya.

Kedua tombol ini sama-sama menguntungkan bagi blog kita untuk menambah trafik. Karena setiap kali para pengguna FaceBook men-share dan men-vote artikel kita maka akan tercatat dalam wall akun FaceBook mereka. Yang secara otomatis juga tampil di beranda teman-teman mereka. Sekarang bayangkan jika orang yang men-share di FaceBooknya tersebut memiliki sedikitnya 100 teman, dan temannya itu juga suka kemudian ikut men-share lagi. Sudah berapa trafik ke blog Anda? Itu cuma 1 orang saja, kalau 10 orang lebih tinggal Anda kalkulasi sendiri.

Berikut cara untuk menampilkan tombol like FaceBook:

1. Login ke akun WordPress.com anda.
2. Kemudian klik [Settings] > [Sharing].

3. Dan akan tampil halaman Sharing Settings.
4. Silahkan anda drag and drop (tahan dan geser) tombol icon share FaceBook yang berada di menu “Available Services” ke menu “Enabled Services” untuk menampilkannya.

5. Kemudian lakukan perubahan tampilan pada icon share FaceBook dengan cara klik tanda [ ▼ ] disamping kanan icon share FaceBook.

6. Pilih [Like button].
7. Dan lakukan pengaturannya tambahan sesuai keinginan anda:

  • Default button style : pilih tampilan icon atau text.
  • Sharing label : tulislah nama untuk fitur sharing anda.
  • Open links in : tampilan halaman saat icon share di klik.
  • Show sharing buttons on : penempatan icon sharing.

8. Setelah selesai klik tombol [Save Changes].

 

10 Kerajaan Terbesar Dalam Sejarah

Suatu kerajaan memperbesar pengaruhnya dengan memperluas wilayahnya. Keadidayaan suatu kerajaan dilihat dari luas wilayah, banyaknya penduduk, ekonomi, berapa lama suatu kerajaan itu berdiri dan juga banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti pemerintahannya dan undang-undangya, ataupun juga kebahagiaan penduduknya. Berikut adalah 10 kerajaan terbesar yang pernah ada dalam sejarah:

10. Kerajaan Akkadia (2300 SM–2200 SM)
Kerajaan Akkadia berpusat di kota Akkad (Irak Kuno). Bangsa Akkadia nenek moyang bangsa-bangsa Babilonia dan Assyria. Kerajaan ini berada pada puncak kejayaannya pada abad ke 24 dan 22 sebelum Masehi. Ini dianggap sebagai kerajaan pertama yang ada di bumi. Luas wilayahnya mencapai 0. 8 juta Km persegi.

9. Kerajaan Persia (550 SM–330 SM)
Kerajaan Persia, Iran Kuno, adalah perkembangan dari kerajaan Median, mengatur sebagian besar wilayah arab dan sekitarnya. Median dan Persia juga dikenal sebagai kerajaan Medo-Persia adalah gabungan dari kerajaan-kerajaan sebelum masanya. Dibangun oleh Sirus Yang Agung dan menguasai beberapa benua yaitu Asia, Eropa dan Afrika.

Pada masa puncaknya, kerajaan ini meliputi wilayah Iran, Afganistan, Pakistan, beberapa bagian Asia tengah, Asia Kecil, Thrace (Eropa Tenggara-Balkan), dan Makedonia, sebagian besar wilayah sekitar Laut Hitam, Irak, Arab Utara, Yordania, Palestina, Israel, Lebanon, Syria, Mesir Kuno sampai ke Libya. Dalam sejarah bangsa Barat, kerajaan ini tercatat sebagai musuh dari kerajaan Yunani dalam Perang Greco-Persia, sebagai antisipasi dari budak termasuk di antaranya bangsa yahudi sebagai tahanan bangsa Babilonia dan kemauan untuk penggunaan bahasa yang sama dalam wilayah ini.

Kerajaan Persia ini kemudian diserang oleh Aleksander III dari Makedonia dan sesudah itu kerajaan inipun(Makedonia) runtuh dan tercerai-berai pada 330 SM menjadi Kerajaan Ptolemaic (Mesir) and Kerajaan Seleucid. Kerajaan ini adalah kerajaan terbesr dalam sejarah. Pada masa puncak kejayaannya, wilayahnya melampaui 8. 000. 000 km persegi.

8. Kekaisaran Romawi (27 SM– 476/1453 M)
Tipe pemerintahan kerajaan ini adalah aristokastik dan wilayahnya meliputi Eropa dan Sekitar Mediterania. Kerajaan ini lemah setelah diterpa perang sipil. Beberapa peristiwa perubahan sistem pemerintahan dari Republik ke Kerajaan ditandai dari terpilihnya Julius caesar sebagai diktator yang berkuasa pada 44 SM, dan Perang Actium (2 September 31 SM). Perluasan wilayah Romawi bermula ketika sistem pemerintahanya berbentuk republik, dan mencapai puncak kejayaannya sewaktu berbentuk kekaisaran, tepatnya Kaisar Trajan. Luas wilayahnya pada waktu itu adalah 6. 500. 000 km persegi. Karena kerajaan ini berlangsung sangat lama, pengaruhnya dalam bahasa, agama, arsitektur, filosofi, hukum dan sistem pemerintahanya tetap ada sampai sekarang.

7. Kekalifahan Ummayah (661 M – 750 M)
Sistem Kekalifahan adalah suatu bentuk pemerintahan Islam sebagai bentuk kesatuan politik dan kepemimpinan Muslim di seluruh dunia. Kalifah adalah pemimpin muslim setelah Nabi Muhammad. Kekalifahan Ummayah adalah kalifah kedua dari 4 kalifah dan diatur oleh dinasti Ummayah. Nama ini diambil dari Umayya ibn Abd Shams, moyang dari Kalifah Ummayah yang pertama. Meskipun keluarga Ummayah berasal dari Mekah, mereka memilih Damaskus sebagai ibukotanya. Kekalifahan Ummayah ini adalah bangsa Arab-Islam terbesar dalam sejarah. Luas wilayahnya mencapai 5. 000. 000 km2.

6. Dinasti Qing (1890–1912)
Dinasti Qing adalah dinasti terakhir di China. Bermula dari Dinasti Ming dan berlanjut dalam bentuk Republik Rakyat China. Dinasti ini dibentuk oleh klan Manchuria Aisin Gioro (sekarang timur laut china). Berawal dari tahun 1644 dan memperluas wilayahnya di sekitar china membentuk Kekaisaran Qing yang Agung. Dinasti ini menyatukan china pada 1683. Dinasti Qing kemudian jatuh setelah Revolusi Xinhai, ketika Empress Dowager Longyu melepaskan tahtanya sebagai kaisar, Puyi pada 12 februari 1912. Wilayahnya mencapai 14. 700. 000 km2.

5. Kekaisaran Rusia (1721–1917)
Kekaisaran ini berawal dari 1721 dan berakhir pada Revolusi Rusia 1917. Kekaisaran ini adalah kelanjutan dari Tsar Rusia dan menjadi Uni Soviet. Pada 1866, kekaisaran ini memperluas wilayahnya dari Eropa timur ke Asia dan Afrika Utara. Pada awal abad 19, Rusia adalah negara terbesar di dunia. Wilayahnya mencakup Benua Artika di utara sampai Laut Hitam di selatan, Laut Baltik di barat sampai ke Samudra Pasifik di sebelah timur.

4. Kekaisaran Mongolia (1206–1368)
Kekaisaran Mongolia berawal dari abad 13 sampai abad 14. Wilayahnya membentang dari Eropa timur ke Asia. Kekaisaran ini adalah gabungan dari bangsa Mongol dan Turki setelah Genghis Khan diproklamirkan sebagai pemimpinnya pada 1206. Pada masa puncak kejayaanya, wilayahnya membentang dari Sungai Danube di Eropa sampai ke laut jepang. dan dari Benua Artika sampai ke Kamboja. Luas wilayahnya mencapai 24. 000. 000 km2. Pada 1294, kekaisaran mongol pecah menjadi 4 bagian.

3. Kerajaan Mogul (1526–1858)
Kerajaan Mogul adalah kerajaan Islam yang mengatur sebagian besar wilayah India dan berawal pada 1526. Kerajaan ini mengatur sebagian besar Asia Selatan pada akhir abad 17 dan awal abad 18 dan berakhir pada pertengahan abad 19. Kerajaan Mogul adalah keturunan dari Timurid dari Turkistan pada tahun 1700 an, kerajaan ini mencakup seluruh daratan India. Wilayahnya pada waktu itu 4. 000. 000 km2. Kerajaan ini bermula dari kepemimpinan Jalaluddin Mohammad Akbar atau Akbar yang Agung dan berakhir pada 1707 setelah kematian Kaisar Aurangzeb meskipun masih berlangsung sampai 150 tahun kemudian.

2. Kerajaan Inggris
Kerajaan inggris terdiri dari domini, koloni, protektorat dan mandat dan semua wilayah yang diatur oleh kerajaan Inggris. Sampai tahun 1922 Kerajaan Inggris memiliki 450 juta jiwa dan itu merupakan 1/4 penduduk dunia waktu itu. Wilayahnya seluas 33. 700. 000 km2. dan mempunyai kekuatan militer paling besar dalam sejarah.

1. Kekaisaran Ottoman (Turki 1299–1923)
Adalah kerajaan Islam yang berlangsung dari 1 November 1299 sampai 24 Juli 1924. Pada masa kejayaannya, kekaisaran ini meliputi 3 benua, mengatur sebagian besar Asia Barat, Timur dan Tenggara Eropa, daerah pegunungan Kaukasus dan Afrika Utara. Kekaisaran ini berlangsung paling lama yaitu selama 7 abad. Mereka juga toleran terhadap umat Kristen dan Yahudi.

“The bora bora island france”

Pulau ini pertama kali dihuni oleh pemukim Polinesia sekitar abad ke-4. Nama sebelumnya Polinesia. Penampakan Eropa pertama dibuat oleh Jakob Roggeveen pada tahun 1722. James Cook terlihat pulau di tahun 1770 dan mendarat pada tahun yang sama.London Missionary Society tiba pada tahun 1820 dan mendirikan sebuah gereja Protestan pada tahun 1890. Pada 1842 Bora Bora adalah membuat protektorat Perancis setelah tindakan Laksamana Aubert Habel Dupetit Thouars .Karena tidak ada B dalam bahasa Tahiti, sebenarnya disebut Pora Pora, tapi pengunjung awal salah dengar itu.
Perang Dunia II
Setelah 7 Desember 1941 serangan terhadap Pearl Harbor oleh Jepang, Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II .AS memilih Bora Bora sebagai Pasifik Selatan basis pasokan militer, dan depot minyak, lapangan terbang, pesawat amfibi dasar, dan benteng pertahanan dibangun Dikenal sebagai “Bobcat Operasi”, dipertahankan kekuatan pasokan sembilan kapal, 20.000 ton peralatan dan hampir 5.000 laki-laki. Tujuh meriam angkatan laut besar didirikan di titik-titik strategis di seluruh pulau untuk melindunginya terhadap serangan militer potensial.
Namun, pulau melihat tempur tidak sebagai kehadiran Amerika di Bora Bora pergi terbantahkan selama perang. Meskipun dasar resmi ditutup pada tanggal 2 Juni 1946, personel Amerika banyak yang memilih untuk tetap di pulau itu Perang Dunia II landasan, yang tidak pernah mampu menampung pesawat besar, itu Polinesia Prancis ‘s hanya bandara internasional sampai Faa ‘sebuah Bandara Internasional dibuka di Papeete , Tahiti pada tahun 1960

Saat ini pulau ini terutama tergantung pada pariwisata. Selama beberapa tahun terakhir beberapa resort telah dibangun di Motu (pulau kecil) yang mengelilingi laguna. Tiga puluh tahun yang lalu, Hotel Bora Bora membangun over-the-air pertama bungalow di atas panggung atas laguna dan hari ini, diatas air bungalow adalah fitur standar yang paling Bora Bora resort. Kualitas mereka bungalow berkisar comparably murah, akomodasi dasar untuk tempat yang sangat mewah dan mahal untuk tinggal. Sebagian besar tujuan wisata yang aquacentric, namun adalah mungkin untuk mengunjungi objek wisata di darat seperti meriam Perang Dunia II. Air Tahiti memiliki lima atau enam penerbangan setiap hari ke bandara Bora Bora Motu Mute pada dari Tahiti

The Three Musketeers (2011)

Wanita adalah sosok yang paling bisa menghancurkan seorang pria, namun mereka juga sosok yang paling bisa membuat pria bahagia.

Directed by Paul W. S. Anderson Produced by Paul W. S. Anderson, Jeremy Bolt, Robert Kulzer Written by Andrew Davies, Alex Litvak (screenplay), Alexandre Dumas (novel, Les Trois Mousquetaires) Starring Logan Lerman, Milla Jovovich, Matthew Macfadyen, Ray Stevenson, Luke Evans, Mads Mikkelsen, James Corden, Juno Temple, Orlando Bloom, Christoph Waltz, Gabriella Wilde, James Corden, Freddie Fox, Til Schweiger Music by Paul Haslinger Cinematography Glen MacPherson Editing by Alexander Berner Studio Constantin Film/Impact Pictures/NEF Productions/New Legacy Film Running time 110 minutesCountry Germany, France, United Kingdom, United States Language English.

Sinopsis
Athos (Matthew Macfadyen), Porthos (Ray Stevenson), dan Aramis (Luke Evans) adalah The Three Musketeers yang legendaris. Sayangnya, saat ini tiga pahlawan ini sedang dilanda nasib sial yang datang bertubi-tubi. Kalau tidak ada D’Artagnan (Logan Lerman), barangkali tiga pahlawan ini akan tinggal legenda saja.

D’Artagnan memang keras kepala. Ia tak mau menyerah. Ia ingin menjadi bagian dari The Musketeers yang selama ini jadi pahlawan di matanya. Keteguhan hati D’Artagnan pula yang akhirnya membuat Athos, Porthos, dan Aramis akhirnya bangkit. Apalagi saat ini Perancis sedang menghadapi ancaman besar. Kalau The Three Musketeers tak turun tangan, bisa jadi seluruh Eropa akan dilanda perang besar.

Mereka berempat harus menghentikan Richlieu (Christoph Waltz) yang jahat, berhadapan langsung dengan Buckingham (Orlando Bloom) dan Milady (Milla Jovovich) yang penuh tipu daya. Kalau empat pahlawan ini gagal maka tahta Perancis akan jatuh dan perang akan melanda seluruh benua Eropa. Mampukah keempat orang ini menjalankan misi berat ini?

Review

Anderson memulai kisah The Three Musketeers-nya dengan menceritakan pengkhianatan yang dilakukan kekasih Arthos (Matthew Macfadyen), Milady de Winter (Milla Jovovich), terhadap ketiga anggota The Three  Musketeers, Arthos, Porthos (Ray Stevenson) dan Aramis (Luke Evans) yang menyebabkan The Three Musketeers dibubarkan oleh Cardinal Richelieu (Christoph Waltz). Setelah kejadian tersebut, ketiga anggota The Three Musketeers seperti kehilangan semangat hidup mereka, dengan keseharian yang diisi dengan mabuk-mabukan dan berbagai tindakan bodoh lainnya yang menyebabkan mereka kehilangan kehormatan mereka dari seluruh masyarakat.

Setahun kemudian, seorang pemuda yang berasal dari desa, D’Artagnan (Logan Lerman), datang ke kota Paris dengan tujuan untuk bergabung bersama The Three Musketeers menjadi pasukan pembela kerajaan Perancis. Walau pada awalnya D’Artagnan menemukan hubungan dirinya dengan ketiga anggota The Three Musketeers sama sekali tidak akur, namun hubungan keempatnya akhirnya berjalan semakin baik, bahkan kehadiran D’Artagnan mampu menyatukan kembali hubungan ketiga anggota The Three Musketeers yang mulai retak. Bersama, keempatnya lalu bersatu untuk memecahkan sebuah konspirasi yang berencana untuk menurunkan King Louis XIII (Freddie Fox) dari tahtanya yang ternyata dilakukan oleh salah seorang kerabat dekat sang raja sendiri.

Plot cerita The Three Musketeers diatas mungkin terdengar begitu kompleks dan mampu membuat setiap orang membayangkan sebuah petualangan drama yang dipenuhi berbagai aksi dan intrik menarik. Sayangnya, seperti yang dapat Anda peroleh dari setiap film-film Anderson, hal tersebut sama sekali tidak akan penonton dapatkan dari film ini. Jalan cerita The Three Musketeers milik Anderson memang mengikuti plot cerita diatas – dengan beberapa tambahan plot cerita lainnya – namun Anderson mengeksekusinya sebagai sebuah film yang hadir dengan deretan dialog dan karakter yang benar-benar tampil seadanya. Sekali lagi, tampil murni hanya sebagai sebuah film popcorn belaka.

Karakterisasi mungkin adalah hal yang paling mengganggu dari film ini. Tak peduli betapa kuatnya penonton berusaha untuk mengindahkan kelemahan sisi penulisan naskah film ini, penonton tidak akan dapat mengacuhkan kehadiran beberapa karakter yang digambarkan begitu dangkal. Karakter D’Artagnan, contohnya. Karakter ini ditampilkan dengan sikap keangkuhan yang sama sekali tidak berkharisma. Ini membuat kehadiran karakter ini lebih sering terlihat menjengkelkan daripada menarik dan berwibawa. Belum lagi penggambaran aktor Logan Lerman terhadap karakter tersebut yang benar-benar lemah. Semakin membuat karakter D’Artagnan yang memiliki porsi penceritaan yang cukup banyak terasa cukup mengganggu.

Kemudian ada karakter seperti King Louis XIII yang ditampilkan begitu dangkal dan bodoh sehingga siapapun di dunia ini tidak akan percaya bahwa karakter tersebut diberikan kepercayaan untuk memimpin sebuah kerajaan. Karakter-karakter lain seperti karakter Cardinal Richelieu, Constance Bonacieux (Gabriella Wilde) dan Duke of Buckingham (Orlando Bloom) sebenarnya tidak sebegitu mengganggu seperti kehadiran karakter D’Artagnan dan King Louis XIII. Namun peran-peran tersebut gagal digali dengan cukup baik sehingga membuat kehadiran mereka terkesan kurang begitu berarti pada jalan cerita secara keseluruhan.

The Three Musketeers adalah film hasil arahan Paul W. S. Anderson, yang jelas berarti tampilan visual merupakan sebuah kelebihan utama yang akan (berusaha) membuat para penontonnya melupakan segala kelemahan lain yang hadir dalam film ini. Tampil dengan warna-warna cerah yang begitu memikat dan hadir lewat tata sinematografi dan tata kostum setiap karakter serta tampilan special effect yang di beberapa bagian mampu bekerja dengan begitu sempurna, The Three Musketeers tidak dapat disangkal masih berhasil tampil menghibur pada beberapa bagian. Terlebih dengan kehadiran beberapa plot komikal yang dihadirkan dan cukup mampu menyihir setiap penontonnya untuk melupakan bahwa mereka sedang menyaksikan sebuah jalan cerita yang benar-benar tanpa arah.

Secara keseluruhan, kebanyakan penonton akan dapat menikmati The Three Musketeers dari tampilan visual yang megah, special effect yang bekerja dengan baik dan kehadiran plot cerita komedi bodoh yang mampu tampil menghibur. Semua keunggulan tersebut setidaknya akan mampu membuat beberapa orang melupakan bahwa mereka sedang disuguhkan sebuah film dengan jalan cerita yang dangkal. Atau karakterisasi yang minimalis. Atau jajaran pengisi departemen akting yang tampil dengan kemampuan akting seadanya. Atau Milla Jovovich yang tampil sebagai Alice dari franchise Resident Evil (2002 – 2010) namun dengan pakaian korset yang ketat. Atau tata musik yang sangat familiar dengan beberapa karya Hans Zimmer (khususnya Sherlock Holmes, 2009). Mungkin akan lebih tepat untuk menggambarkan The Three Musketeers sebagai hanyalah sebuah film lain dalam daftar filmografi seorang Paul W. S. Anderson. Tidak kurang. Dan jelas tidak lebih.

Vampire Diaries Season 3 eps 13

A FAMILY DINNER – Sheriff Forbes delivers some disturbing news to Alaric and Elena about the weapon used in a recent murder. In the Salvatore brothers’ escalating quest to kill Klaus, Stefan turns to Bonnie and Abby (guest star Persia White), while Damon reaches out to an old acquaintance for help in setting up an elaborate plan. Intent on a plan of his own, Klaus hosts a strange dinner party, where he reveals another story from his family’s violent past until an unexpected guest brings the party to an end. Meanwhile, Caroline is heartbroken when she is unable to stop a tragedy from unfolding. Zach Roerig also stars. Jeffrey Hunt directed the episode written by Turi Meyer & Al Septien.

Watching on TV CW every Thrusday (http://www.cwtv.com)

Post Navigation